Rabu, 17 April 2019

Hak Istimewa

Hak Istimewa
Hak istimewa diberikan pada peserta didik  menimbulkan peningkatan tingkah laku pada peserta didik. Misalnya guru memberikan hak istimewa agar peserta didik segera menyelesaikan tugasnya atau memacu siswa untuk leih berprestasi. Adapu bentuk dari hak istimewa tersebut disesuaikan dengan tingkat pendidikannya.
Berikut merupakan beberapa contoh hak istimewa yang telah kami diskusikan bersama.
1. Kelas 1- SD
Boleh meninggalkan kelas (istirahat) lebih awal
Boleh pulang lebih awal
Boleh bermain di sudut kelas
Boleh membaca buku yang disuka di sudut kelas
Boleh memakan beka
2. Kelas 4-6
Boleh istirahat lebih awal
Boleh pulang lebih awal
Boleh jalan-jalan ke tama
Boleh menonton film animasi di perpustakaan
Diberi hadiah perlengkapan sekolah jika mendapat juara kelas
3. SMP
Boleh meninggalkan kelas (istirahat) lebih awal
Boleh pulang lebih awal
Mendapat tambahan nilai
Karya wisata
Boleh menonton film di perpustakaan
4. SMA
Boleh istirahat lebih awal
Boleh pulang lebih awal
Karya wisata
Dapat tambahan nilai
Dapat tabungan jika menjadi juara

Demikian hasil diskusi kelompok kami. Karena kami masih belajar, sangat tidak menutup kemungkinan jika terjadi kesalahan. Atas kekurangan kami, kami sampaikan maaf yang setulus-tulusnya. Dan terima kasih

Desy Nurindah Wulandari
Khilya Firdausi

Rabu, 10 April 2019

LATIHAN MENENTUKAN VARIABEL DAN RUMUSAN MASALAH


1.      Mengapa anak usia SD yang ibunya bekerja cenderung lebih mandiri daripada yang ibunya tinggal di rumah?
a.       Variabel Dependen : Kemandirian anak SD
b.      Variabel Independen : Ibu bekerja
c.       Variabel Moderator : -
d.      Rumusan Masalah yang Benar : Bagaimana pengaruh ibu bekerja terhadap kemandirian anak usia SD?

2.      Tingkat penalaran abstrak mahasiswa UM pada jurusan-jurusan ilmu sosial lebih rendah bila dibandingkan dengan mahasiswa  pada jurusan-jurusan ilmu-ilmu eksakta.
a.       Variabel Dependen : Tingkat penalaran abstrak
b.      Variabel Independen : Jurusan kuliah
c.       Variabel Moderator : -
d.      Rumusan Masalah yang Benar : Bagaimana pengaruh jurusan kuliah terhadap tingkat penalaran abstrak mahasiswa UM?

3.      Bagaimana mengembangkan keterampilan membuka diri siswa SMP?
a.       Variabel Dependen : Keterampilan membuka diri
b.      Variabel Independen : Cara pengembangan
c.       Variabel Moderator : -
d.      Rumusan Masalah yang Benar : Bagaimana cara mengembangkan keterampilan membuka diri pada siswa SMP?

4.      Apakah paket kejar A yang dikembang-kan memang dapat membantu meningkat-kan penalaran matematika anak remaja di desa Karangwidoro kecamatan Dau?
a.       Variabel Dependen : Penalaran matematika
b.      Variabel Independen : Pengembangan kejar paket A
c.       Variabel Moderator :
d.      Rumusan Masalah yang Benar : Bagaimana tingkat kecenderungan peningkatan penalaran matematika pada remaja Desa Karangwidoro Kecamatan Dau sebagai hasil pengembangan kejar paket A?

5.      Mungkinkah Pendekatan Pembelajaran Terstruktur memberi dampak positif pada perkembangan kecerdasan emosional siswa SMK
a.       Variabel Dependen : Perkembangan emosional siswa SMK
b.      Variabel Independen : Pendekatan pembelajaran terstruktur
c.       Variabel Moderator : -
d.      Rumusan Masalah yang Benar : Bagaimana kecenderungan perkembangan kecerdasan  emosional siswa SMK dengan pendekatan pembelajaran terstruktur?

6.      Pengetahuan dan kompetensi supervisor apakah yang mencirikan supervisi konselor yang efektif?
a.       Variabel Dependen : Ciri supervisi konselor efektif
b.      Variabel Independen : Tingkat pengetahuan dan kompetensi supervisor
c.       Variabel Moderator : -
d.      Rumusan Masalah yang Benar : Bagaimanakah ciri supervisi konselor yang efektif?

7.      Dapatkah pengetahuan dan kompetensi supervisor konselor sekolah diukur secara valid dan reliabel?
a.       Variabel Dependen : Tingkat pengetahuan dan kompetensi supervisor konselor
b.      Variabel Independen : Pengukuran
c.       Variabel Moderator : Secara valid dan reliabel
d.      Rumusan Masalah yang Benar : Bagaimanakah cara pengukuran tingkat pengetahuan dan kompeteni konselor sekolah secara valid dan reliabel?

Kamis, 04 April 2019

Menyunting Rumusan Masalah


Tentukan apakah rumusan berikut ini, masalah penelitian atau bukan:

1.       Para ibu rumah tangga yang memiliki pendidikan rendah tidak dapat mengasuh anaknya dengan baik
Jawab :
Bukan, karena bukan merupakan kalimat pertanyaan. Seharusnya “Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap pengasuhan anak?”

2.       Apakah mahasiswa semester 5 jurusan BK UM memiliki keterampilan komunikasi yang baik karena telah mengikuti matakuliah keterampilan dasar komunikasi?
Jawab:
Bukan, karena merupakan pertanyaan tertutup. Sebaiknya “Bagaimana dampak pemberian matakuliah keterampilan dasar komunikasi terhadap keterampilan komunikasi mahasiswa semester 5 jurusan BK UM?”

3.       Apakah ada perbedaan keterampilan komunikasi mahasiswa BK UM yang telah mengikuti matakuliah konseling dan yang belum mengikuti matakuliah konseling?
Jawab:
Iya, sudah benar.

4.       Apakah ada pengaruh model pembelajaran concept-attainment terhadap prestasi belajar Riset Kualitatif?
Jawab:
Bukan, karena tidak ada subjeknya. Sebaiknya “ Bagaimana pengaruh concept-attainment terhadap prestasi belajar Riset Kualitatif pada mahasiswa semester 6?”

5.       Bagaimana kecenderungan kecerdasan emosional siswa kelas 6 SD yang ibunya bekerja?
Jawab:
Iya, sudah benar.

6.       Apakah ibu tak bekerja menjadikan anak-anaknya matang secara emosi?
Jawab:
Bukan, karena merupakan pertanyaan tertutup. Sebaiknya “Bagaimana perbedaan kematangan emosi pada anak yang ibunya bekerja dan anak yang ibunya tidak bekerja?”

7.       Apakah guru pembimbing yang tidak berlatar BK dapat menyusun program BK dengan baik di sekolah?
Jawab:
Bukan, karena merupakan pertanyaan tertutup. Sebaiknya “Bagaimana hubungan antara latar belakang pendidikan guru pembimbing dengan kualitas penyusunan program BK?”

8.       Apakah model pembelajaran Direct Instruction punya dampak pada keterampilan membaca siswa tunagrahita?
Jawab:
Bukan, karena merupakan pertanyaan tertutup. Sebaiknya “Bagaimana dampak penerapan model pembelajaran Direct Instruction terhadap keterampilan membaca siswa tunagrahita?”

9.       Bagaimana hasilnya bila siswa kelas 6 SD diajar keterampilan sosial dengan pendekatan belajar terstruktur?
Jawab:
Kurang tepat, sebab tata bahasanya kurang tersusun rapi. Sebaiknya “Bagaimana dampak pembelajaran keterampilan sosial dengan pendekatan belajar terstruktur terhadap siswa kelas 6 SD?”

Rabu, 13 Maret 2019

PERATURAN KELAS SEBAGAI SARANA MENUMBUHKAN TINGKAH LAKU YANG DIHARAPKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN


 Assalamualaikum… Saya ingin berbagi sedikit pengetahuan yang saya dapatkan dalam pembelajaran matakuliah Analisis dan Pengubahan Tingkah Laku. Hari ini kami mempelajari bagaimana cara membuat peraturan di kelas. Peraturan perlu dibuat agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan tertib sesuai dengan apa yang diharapkan. Namun kebanyakan dari peraturan yang ada, mayoritas menggunakan kata yang berkonotasi negatif, misalnya “dilarang”, “jangan”, "tidak boleh" dan sebagainya.

Padahal, sebenarnya peserta didik akan lebih mudah memahami peraturan yang menggunakan kalimat-kalimat yang bermakna positif, serta lebih spesifik menunjukkan tingkah laku apa yang diharapkan. Misalnya dari kalimat “Dilarang mencoret-coret dinding”, bisa diganti dengan kalimat “Jagalah kebersihan dinding” dan sebagainya.

Langsung saja, berikut adalah beberapa peraturan yang telah kelompok saya buat dan revisi sebelumnya:

PERATURAN KELAS

þ  Kelas 1 dan 2 SD
Hadir di kelas tepat waktu
Masuk kelas dengan mengucapkan salam
Berjabat tangan dengan bapak dan ibu guru
Berdoa bersama sebelum pelajaran dimulai
Memperhatikan bapak atau ibu guru selama pelajaran berlangsung

Mengacungkan tangan saat akan bertanya

þ  Kelas 3 dan 4 SD
Hadir di kelas tepat waktu
Datang lebih awal bagi petugas piket
Berdoa bersama sebelum pembelajaran dimulai
Masuk ke kelas dengan mengucapkan salam
Memperhatikan guru saat guru memberikan penjelasan
Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Meminta izin pada guru ketika akan meninggalkan kelas

Menata bangku setelah pelajaran berakhir

þ  Kelas 5 dan 6 SD
Hadir di kelas tepat waktu
Hadir lebih awal bagi petugas piket
Meminta izin pada guru sebelum meninggalkan kelas
Memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung
Menggunakan pakaian seragam sesuai ketentuan
Mengacungkan tangan saat akan bertanya

Merapikan bangku sebelum pulang

þ  SMP
Hadir di kelas tepat waktu
Berpakaian seragam sesuai ketentuan yang berlaku
Meminta izin guru ketika akan meninggalkan kelas
Menggunakan hp hanya untuk keperluan pembelajaran
Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Membersihkan laci bangku sebelum pulang

Merapikan bangku sebelum pulang

þ  SMA
Hadir di kelas tepat waktu
Berpakaian seragam sesuai ketentuan yang berlaku
Membuat surat izin ketika berhalangan masuk kelas
Menggunakan hp hanya untuk keperluan pembelajaran
Memperhatikan penjelasan guru
Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Membersihkan laci ketika akan pulang

Menata kembali bangku yang digunakan sebelum pulang

Demikianlah sedikit pengetahuan yang dapat saya bagikan. Semoga mendatangkan manfaat bagi saya dan semua pembaca. Terima kasiih… ^_^

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Nama          :
Desy Nurindah Wulandari             170111600008
Khilya Firdausi                              170111600087

Rabu, 06 Maret 2019

Analisis Pengubahan Tingkah Laku

Hari ini kami belajar tentang mengubah tingkah laku yang negatif.  Berikut hasil diskusi saya dengan Khilya,  teman satu kelompok saya.

Tingkah Laku yang akan kami ubah adalah mendorong



Antecedent
Behavior
Consequence
·         Disuruh masuk ke “ruangan nakal”

·         Disuruh sekolah
Deselerasi : Mendorong orang tua saat disuruh

·         Anak digendong orang tua masuk ke ruang nakal
·         Anak dibentak ibunya
·         Anak diberikan reinforcement dan punishment
·         Anak diberi waktu untuk bermain di luar rumah

Akselerasi: Menuruti instruksi orang tua
·         Anak diajak jalan-jalan ke mall

·         Anak diajak bersepeda bersama, sekeluarga

Rabu, 27 Februari 2019

PROGRES ANALISIS PENGUBAHAN TINGKAH LAKU


Perkuliahan Analisis Pengubahan Tingkah Laku Minggu ke-6

            Pada perkuliahan Analisis Pengubahan Tingkah Laku hari ini Rabu, 27 Pebruari 2019 kami membahas tentang  pengukuran tingkah laku. Mulanya Ibu Danny menginstruksi kami untuk mendownload film Super Nanny di youtube. Kemudian kami menonton film tersebut bersama soulmate -yang telah dibagi sejak awal semester lalu- masing-masing. Kami diminta untuk mencatat tingah laku negatif apa saja yang dimunculkan oleh tokoh utama film tersebut.
            Film tersebut mengisahkan tentang seorang gadis kecil bernama Manddy yang berusia sekitar 9 tahun. Dia tergolong anak yang temperamental. Ia sering menangis, berteriak, memukul setiap kali muncul stimulus. Kedua orang tuanya ingin mengubah sikap Manddy yang temperamental tersebut menjadi gadis yang manis dan lebih mandiri dengan mendatangkan seorang ahli yang dalam film ini disebut sebagai “Nanny”.
            Dalam film yang berdurasi sekitar 48 menit itu, saya menemukan ada 6 tingkah laku negatif yang  dimunculkan oleh tokoh Manddy. Yakni, dia memukul, berteriak, mendorong, melempar, mencubit, dan menendang. Kemudian saya mencocokkan hasil pengamatan saya dengan Khilya. Dia menemukan ada 6 tingkah laku yang dimunculkan. Yakni Menangis, menendang, memukul, berteriak, mendorong, dan melempar.
            Kemudian, kami melakukan analisis, pengukuran model apa yang cocok digunakan untuk mengukur tingkah laku-tingkah laku yang telah ditemukan. Memukul dapat diukur dengan menghitung frekuensinya, berteriak, mendorong, dan melempar dapat dihitung dengan kekuatan dan juga frekuensinya. Kemudian mencubit dapat diukur dengan frekuensinya juga.
            Di sini saya ingin mengubah tingkah laku memukul dari tokoh tersebut. Sehingga saya mengamati frekuensi memukul Manddy. Saya menemukan bahwa Manddy memukul sebanyak 69 kali dalam film berdurasi sekitar 48 menit tersebut.
            Demikianlah progress tugas Analisis Pengubahan Tingkah Laku yang telah saya kerjakan.

Selasa, 19 Februari 2019

Label Positif dan Label Negatif

Assalamualaikum, kali ini saya akan memposting tugas Matakuliah Analisis dan Pengubahan Tingkah Laku mengenai penjabaran dari label-label yang diberikan terhadap seseorang. Ini merupakan penjabaran secara subjektif dari penulis. Sehingga tidak terlalu bisa untuk dipertanggungjawabkan kebenarannya.


Label Negatif
Label Positif
Hiperaktif → Berlari; menggerakkan kaki;  berteriak
Rajin → Mengerjakan tugas; membaca; menyapu
Nakal → Mencubit; memukul; mengejek
Pintar → Mengamati; bertanya; berpendapat;
Autis → Melompat; memukul; menghindari kontak mata dan kontak fisik
Ramah → Menyapa orang lain; tersenyum; menanyakan kabar
Bodoh → Menolak pendapat orang lain; menyalahkan orang lain; mendebat
Sopan → Membungkuk saat berjalan di depan orang lain; mencium tangan orang tua; menaati perintah orang tua
Rewel → Menangis; berbicara; mengatur
Baik hati → Menolong; memberi; memaafkan
Malas → Menunda pekerjaan; berkhayal; memerintah
Sabar → Memaafkan; menahan emosi; tersenyum
Pemalu → Menghindari kontak mata; menunduk; menghindari pembicaraan
Bertanggung jawab → Meminta maaf; menepati janji; mengerjakan tugas
Pendiam → Mendengarkan; memperhatikan; menyendiri
Bijak → Menerima pendapat; memahami orang lain; mengatakan kebenaran
Cerewet → Berpendapat; bercerita; bergosip
Disiplin → Menaati peraturan; datang tepat waktu; menepati janji
Manja → Merengek; memaksa; marah
Rapi → Menata buku; menyetrika pakaian; mencuci piring



























Terima kasih, semoga bermanfaat  ^-^