Hak Istimewa
Hak istimewa diberikan pada peserta didik menimbulkan peningkatan tingkah laku pada peserta didik. Misalnya guru memberikan hak istimewa agar peserta didik segera menyelesaikan tugasnya atau memacu siswa untuk leih berprestasi. Adapu bentuk dari hak istimewa tersebut disesuaikan dengan tingkat pendidikannya.
Berikut merupakan beberapa contoh hak istimewa yang telah kami diskusikan bersama.
1. Kelas 1- SD
Boleh meninggalkan kelas (istirahat) lebih awal
Boleh pulang lebih awal
Boleh bermain di sudut kelas
Boleh membaca buku yang disuka di sudut kelas
Boleh memakan beka
2. Kelas 4-6
Boleh istirahat lebih awal
Boleh pulang lebih awal
Boleh jalan-jalan ke tama
Boleh menonton film animasi di perpustakaan
Diberi hadiah perlengkapan sekolah jika mendapat juara kelas
3. SMP
Boleh meninggalkan kelas (istirahat) lebih awal
Boleh pulang lebih awal
Mendapat tambahan nilai
Karya wisata
Boleh menonton film di perpustakaan
4. SMA
Boleh istirahat lebih awal
Boleh pulang lebih awal
Karya wisata
Dapat tambahan nilai
Dapat tabungan jika menjadi juara
Demikian hasil diskusi kelompok kami. Karena kami masih belajar, sangat tidak menutup kemungkinan jika terjadi kesalahan. Atas kekurangan kami, kami sampaikan maaf yang setulus-tulusnya. Dan terima kasih
Desy Nurindah Wulandari
Khilya Firdausi
Rabu, 17 April 2019
Rabu, 10 April 2019
LATIHAN MENENTUKAN VARIABEL DAN RUMUSAN MASALAH
1.
Mengapa anak usia SD yang ibunya
bekerja cenderung lebih mandiri daripada yang ibunya tinggal di rumah?
a. Variabel
Dependen : Kemandirian anak SD
b. Variabel
Independen : Ibu bekerja
c. Variabel
Moderator : -
d. Rumusan
Masalah yang Benar : Bagaimana pengaruh ibu bekerja terhadap kemandirian anak
usia SD?
2. Tingkat
penalaran abstrak mahasiswa UM pada jurusan-jurusan ilmu sosial lebih rendah
bila dibandingkan dengan mahasiswa pada
jurusan-jurusan ilmu-ilmu eksakta.
a. Variabel
Dependen : Tingkat penalaran abstrak
b. Variabel
Independen : Jurusan kuliah
c. Variabel
Moderator : -
d. Rumusan
Masalah yang Benar : Bagaimana pengaruh jurusan kuliah terhadap tingkat
penalaran abstrak mahasiswa UM?
3. Bagaimana
mengembangkan keterampilan membuka diri siswa SMP?
a. Variabel
Dependen : Keterampilan membuka diri
b. Variabel
Independen : Cara pengembangan
c. Variabel
Moderator : -
d. Rumusan
Masalah yang Benar : Bagaimana cara mengembangkan keterampilan membuka diri
pada siswa SMP?
4. Apakah
paket kejar A yang dikembang-kan memang dapat membantu meningkat-kan penalaran
matematika anak remaja di desa Karangwidoro kecamatan Dau?
a. Variabel
Dependen : Penalaran matematika
b. Variabel
Independen : Pengembangan kejar paket A
c. Variabel
Moderator :
d. Rumusan
Masalah yang Benar : Bagaimana tingkat kecenderungan peningkatan penalaran
matematika pada remaja Desa Karangwidoro Kecamatan Dau sebagai hasil pengembangan
kejar paket A?
5. Mungkinkah
Pendekatan Pembelajaran Terstruktur memberi dampak positif pada perkembangan
kecerdasan emosional siswa SMK
a. Variabel
Dependen : Perkembangan emosional siswa SMK
b. Variabel
Independen : Pendekatan pembelajaran terstruktur
c. Variabel
Moderator : -
d. Rumusan
Masalah yang Benar : Bagaimana kecenderungan perkembangan kecerdasan emosional siswa SMK dengan pendekatan
pembelajaran terstruktur?
6. Pengetahuan dan kompetensi supervisor apakah yang
mencirikan supervisi konselor yang efektif?
a. Variabel
Dependen : Ciri supervisi konselor efektif
b. Variabel
Independen : Tingkat pengetahuan dan kompetensi supervisor
c. Variabel
Moderator : -
d. Rumusan
Masalah yang Benar : Bagaimanakah ciri supervisi konselor yang efektif?
7. Dapatkah pengetahuan dan kompetensi supervisor konselor
sekolah diukur secara valid dan reliabel?
a. Variabel
Dependen : Tingkat pengetahuan dan kompetensi supervisor konselor
b. Variabel
Independen : Pengukuran
c. Variabel
Moderator : Secara valid dan reliabel
d. Rumusan
Masalah yang Benar : Bagaimanakah cara pengukuran tingkat pengetahuan dan
kompeteni konselor sekolah secara valid dan reliabel?
Kamis, 04 April 2019
Menyunting Rumusan Masalah
Tentukan apakah rumusan berikut ini, masalah penelitian atau
bukan:
1.
Para ibu rumah tangga yang memiliki pendidikan
rendah tidak dapat mengasuh anaknya dengan baik
Jawab :
Bukan, karena bukan merupakan kalimat
pertanyaan. Seharusnya “Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap pengasuhan
anak?”
2.
Apakah mahasiswa semester 5 jurusan BK UM
memiliki keterampilan komunikasi yang baik karena telah mengikuti matakuliah
keterampilan dasar komunikasi?
Jawab:
Bukan, karena merupakan pertanyaan
tertutup. Sebaiknya “Bagaimana dampak pemberian matakuliah keterampilan dasar
komunikasi terhadap keterampilan komunikasi mahasiswa semester 5 jurusan BK UM?”
3.
Apakah ada perbedaan keterampilan komunikasi
mahasiswa BK UM yang telah mengikuti matakuliah konseling dan yang belum
mengikuti matakuliah konseling?
Jawab:
Iya, sudah benar.
4.
Apakah ada pengaruh model pembelajaran
concept-attainment terhadap prestasi belajar Riset Kualitatif?
Jawab:
Bukan, karena tidak ada subjeknya.
Sebaiknya “ Bagaimana pengaruh concept-attainment terhadap prestasi belajar
Riset Kualitatif pada mahasiswa semester 6?”
5.
Bagaimana kecenderungan kecerdasan emosional
siswa kelas 6 SD yang ibunya bekerja?
Jawab:
Iya, sudah benar.
6.
Apakah ibu tak bekerja menjadikan anak-anaknya
matang secara emosi?
Jawab:
Bukan, karena merupakan pertanyaan
tertutup. Sebaiknya “Bagaimana perbedaan kematangan emosi pada anak yang ibunya
bekerja dan anak yang ibunya tidak bekerja?”
7.
Apakah guru pembimbing yang tidak berlatar BK
dapat menyusun program BK dengan baik di sekolah?
Jawab:
Bukan, karena merupakan pertanyaan tertutup.
Sebaiknya “Bagaimana hubungan antara latar belakang pendidikan guru pembimbing
dengan kualitas penyusunan program BK?”
8.
Apakah model pembelajaran Direct Instruction
punya dampak pada keterampilan membaca siswa tunagrahita?
Jawab:
Bukan, karena merupakan pertanyaan
tertutup. Sebaiknya “Bagaimana dampak penerapan model pembelajaran Direct
Instruction terhadap keterampilan membaca siswa tunagrahita?”
9.
Bagaimana hasilnya bila siswa kelas 6 SD diajar
keterampilan sosial dengan pendekatan belajar terstruktur?
Jawab:
Kurang tepat, sebab tata bahasanya kurang
tersusun rapi. Sebaiknya “Bagaimana dampak pembelajaran keterampilan sosial
dengan pendekatan belajar terstruktur terhadap siswa kelas 6 SD?”
Rabu, 13 Maret 2019
PERATURAN KELAS SEBAGAI SARANA MENUMBUHKAN TINGKAH LAKU YANG DIHARAPKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Assalamualaikum…
Saya ingin berbagi sedikit pengetahuan yang saya dapatkan dalam pembelajaran
matakuliah Analisis dan Pengubahan Tingkah Laku. Hari ini kami mempelajari
bagaimana cara membuat peraturan di kelas. Peraturan perlu dibuat agar
proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan tertib sesuai dengan apa yang diharapkan. Namun kebanyakan
dari peraturan yang ada, mayoritas menggunakan kata yang berkonotasi negatif,
misalnya “dilarang”, “jangan”, "tidak boleh" dan
sebagainya.
Padahal,
sebenarnya peserta didik akan lebih mudah memahami peraturan yang menggunakan
kalimat-kalimat yang bermakna positif, serta lebih spesifik menunjukkan tingkah
laku apa yang diharapkan. Misalnya dari kalimat “Dilarang mencoret-coret
dinding”, bisa diganti dengan kalimat “Jagalah kebersihan dinding” dan sebagainya.
Langsung
saja, berikut adalah beberapa peraturan yang telah kelompok saya buat dan revisi sebelumnya:
PERATURAN KELAS
þ Kelas
1 dan 2 SD
•Hadir di kelas tepat waktu
•Masuk kelas dengan mengucapkan salam
•Berjabat tangan dengan bapak dan ibu guru
•Berdoa bersama sebelum pelajaran dimulai
•Memperhatikan bapak atau ibu guru selama pelajaran
berlangsung
•Mengacungkan tangan saat akan bertanya
þ Kelas
3 dan 4 SD
•Hadir di kelas tepat waktu
•Datang
lebih awal bagi petugas piket
•Berdoa
bersama sebelum pembelajaran dimulai
•Masuk ke kelas dengan mengucapkan salam
•Memperhatikan guru saat guru memberikan penjelasan
•Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
•Meminta izin pada guru ketika akan meninggalkan kelas
•Menata
bangku setelah pelajaran berakhir
þ Kelas
5 dan 6 SD
•Hadir di kelas tepat waktu
•Hadir lebih awal bagi petugas piket
•Meminta izin pada guru sebelum meninggalkan kelas
•Memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung
•Menggunakan pakaian seragam sesuai ketentuan
•Mengacungkan tangan saat akan bertanya
•Merapikan bangku sebelum pulang
þ SMP
•Hadir di kelas tepat waktu
•Berpakaian seragam sesuai ketentuan yang berlaku
•Meminta izin guru ketika akan meninggalkan kelas
•Menggunakan hp hanya untuk keperluan pembelajaran
•Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
•Membersihkan laci bangku sebelum pulang
•Merapikan bangku sebelum pulang
þ SMA
•Hadir di kelas tepat waktu
•Berpakaian seragam sesuai ketentuan yang berlaku
•Membuat surat izin ketika berhalangan masuk kelas
•Menggunakan hp hanya untuk keperluan pembelajaran
•Memperhatikan
penjelasan guru
•Mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru
•Membersihkan
laci ketika akan pulang
•Menata
kembali bangku yang digunakan sebelum pulang
Demikianlah
sedikit pengetahuan yang dapat saya bagikan. Semoga mendatangkan manfaat bagi
saya dan semua pembaca. Terima kasiih… ^_^
Wassalamualaikum
warahmatullah wabarakatuh
Desy Nurindah Wulandari
170111600008
Khilya Firdausi 170111600087
Rabu, 06 Maret 2019
Analisis Pengubahan Tingkah Laku
Hari ini kami belajar tentang mengubah tingkah laku yang negatif. Berikut hasil diskusi saya dengan Khilya, teman satu kelompok saya.
Tingkah
Laku yang akan kami ubah adalah mendorong
Antecedent
|
Behavior
|
Consequence
|
·
Disuruh masuk ke
“ruangan nakal”
·
Disuruh sekolah
|
Deselerasi : Mendorong orang tua saat
disuruh
|
·
Anak digendong
orang tua masuk ke ruang nakal
·
Anak dibentak
ibunya
|
·
Anak diberikan reinforcement dan punishment
·
Anak diberi
waktu untuk bermain di luar rumah
|
Akselerasi: Menuruti instruksi orang tua
|
·
Anak diajak
jalan-jalan ke mall
·
Anak diajak
bersepeda bersama, sekeluarga
|
Rabu, 27 Februari 2019
PROGRES ANALISIS PENGUBAHAN TINGKAH LAKU
Perkuliahan
Analisis Pengubahan Tingkah Laku Minggu ke-6
Pada perkuliahan Analisis Pengubahan
Tingkah Laku hari ini Rabu, 27 Pebruari 2019 kami membahas tentang pengukuran tingkah laku. Mulanya Ibu Danny
menginstruksi kami untuk mendownload film Super Nanny di youtube. Kemudian kami
menonton film tersebut bersama soulmate -yang
telah dibagi sejak awal semester lalu- masing-masing. Kami diminta untuk
mencatat tingah laku negatif apa saja yang dimunculkan oleh tokoh utama film
tersebut.
Film tersebut mengisahkan tentang
seorang gadis kecil bernama Manddy yang berusia sekitar 9 tahun. Dia tergolong
anak yang temperamental. Ia sering menangis, berteriak, memukul setiap kali
muncul stimulus. Kedua orang tuanya ingin mengubah sikap Manddy yang
temperamental tersebut menjadi gadis yang manis dan lebih mandiri dengan
mendatangkan seorang ahli yang dalam film ini disebut sebagai “Nanny”.
Dalam film yang berdurasi sekitar 48
menit itu, saya menemukan ada 6 tingkah laku negatif yang dimunculkan oleh tokoh Manddy. Yakni, dia
memukul, berteriak, mendorong, melempar, mencubit, dan menendang. Kemudian saya
mencocokkan hasil pengamatan saya dengan Khilya. Dia menemukan ada 6 tingkah
laku yang dimunculkan. Yakni Menangis, menendang, memukul, berteriak,
mendorong, dan melempar.
Kemudian, kami melakukan analisis,
pengukuran model apa yang cocok digunakan untuk mengukur tingkah laku-tingkah
laku yang telah ditemukan. Memukul dapat diukur dengan menghitung frekuensinya,
berteriak, mendorong, dan melempar dapat dihitung dengan kekuatan dan juga
frekuensinya. Kemudian mencubit dapat diukur dengan frekuensinya juga.
Di sini saya ingin mengubah tingkah
laku memukul dari tokoh tersebut. Sehingga saya mengamati frekuensi memukul
Manddy. Saya menemukan bahwa Manddy memukul sebanyak 69 kali dalam film
berdurasi sekitar 48 menit tersebut.
Demikianlah progress tugas Analisis
Pengubahan Tingkah Laku yang telah saya kerjakan.
Selasa, 19 Februari 2019
Label Positif dan Label Negatif
Assalamualaikum, kali ini saya akan memposting tugas Matakuliah Analisis dan Pengubahan Tingkah Laku mengenai penjabaran dari label-label yang diberikan terhadap seseorang. Ini merupakan penjabaran secara subjektif dari penulis. Sehingga tidak terlalu bisa untuk dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Terima kasih, semoga bermanfaat ^-^
Label Negatif
|
Label Positif
|
Hiperaktif
→ Berlari; menggerakkan
kaki; berteriak
|
Rajin
→ Mengerjakan tugas; membaca;
menyapu
|
Nakal
→ Mencubit; memukul;
mengejek
|
Pintar
→ Mengamati; bertanya;
berpendapat;
|
Autis
→ Melompat; memukul;
menghindari kontak mata dan kontak fisik
|
Ramah
→ Menyapa orang lain;
tersenyum; menanyakan kabar
|
Bodoh
→ Menolak pendapat orang
lain; menyalahkan orang lain; mendebat
|
Sopan
→ Membungkuk saat berjalan
di depan orang lain; mencium tangan orang tua; menaati perintah orang tua
|
Rewel
→ Menangis; berbicara;
mengatur
|
Baik
hati → Menolong; memberi; memaafkan
|
Malas
→ Menunda pekerjaan; berkhayal;
memerintah
|
Sabar
→ Memaafkan; menahan emosi; tersenyum
|
Pemalu
→ Menghindari kontak mata; menunduk;
menghindari pembicaraan
|
Bertanggung
jawab → Meminta maaf; menepati
janji; mengerjakan tugas
|
Pendiam
→ Mendengarkan;
memperhatikan; menyendiri
|
Bijak
→ Menerima pendapat; memahami
orang lain; mengatakan kebenaran
|
Cerewet
→ Berpendapat; bercerita;
bergosip
|
Disiplin
→ Menaati peraturan; datang
tepat waktu; menepati janji
|
Manja
→ Merengek; memaksa; marah
|
Rapi
→ Menata buku; menyetrika
pakaian; mencuci piring
|
Terima kasih, semoga bermanfaat ^-^
Langganan:
Postingan
(
Atom
)