Selasa, 20 Januari 2015

MATRYOSHKA
Kapan Kau Akan Kembali, Yulya?


            Novel setebal 332 halaman ini, pertama kali saya tahu dari teman sekelas saya. Seseorang yang belum lama saya kenal, tapi telah banyak melukiskan indahnya pelangi persahabatan. Kebetulan, atau memang takdir Tuhan, kami memiliki hobi yang sama. Kami sama-sama suka membaca dan menulis. Ya.., harus saya akui, dia jauuuh lebih kompeten dibandingkan saya. Dia memiliki beberapa koleksi novel, yang sebagian besar sudah pernah saya pinjam. Dan salah satunya adalah novel Matryoshka karya Mbak Ghyna Amanda Putri ini.
            Pertama kali melihat covernya, jujur saya merasa kurang yakin akan betah membacanya sampai akhir. Karena hal pertama yang melintas di pikiran saya, isi novel ini terlalu berat untuk saya baca di sela tugas sekolah yang banyaknya minta ampun.
Saat membaca judulnya. “Matryoshka”. Awalnya saya pikir, itu sebuah kosa kata dalam bahasa inggris. Saya cek di aplikasi kamus yang ter-instal di notebook saya. Beberapa kali saya menekan tombol enter , tapi tetap saja nihil. Dan akhirnya saya tanya ke teman saya, si pemilik novel ini. Dan.., betapa terkekehnya saya, saat tahu kalau matryoshka itu adalah boneka khas Rusia. Haha! xD  Karena penasaran, saya search gambar matryoshka di google. Bentuk boneka matryoshka terdiri dari banyak boneka, mulai dari yang paling kecil hingga yang terbesar. Boneka terkecil bisa dimasukkan ke dalam boneka yang lebih besar. Begitu seterusnya hingga boneka terbesar dapat dimasuki oleh boneka yang lebih kecil darinya secara berurutan.
            Nah, dari situ, saya penasaran sama isi novel ini. Akhirnya, saya pun meminjamnya. Setelah saya baca. Semakin ke belakang, semakin membuat saya penasaran dan menikmati ceritanya. Alur yang ringan, sama sekali tidak membuat saya kesulitan untuk menelaah poin-poin yang penulis sebarkan. Terlebih, sang penulis juga menyusupkan beberapa kosa kata Rusia, lengkap dengan  footnote-nya. Itu memberikan poin plus pada novel ini, karena selain cerita yang disuguhkan, juga bisa menambah pengetahuan pembaca mengenai kosa kata asing.
            Matryoshka ini menceritakan tentang seorang pemuda bernama Virgo yang mencari kekasihnya, Yulya Bolotova, seorang gadis Rusia. Tujuh tahun berpisah membuat Virgo berusaha mati-matian untuk menyusul Yulya ke negara asalnya, setelah menerima sepucuk surat dan bingkisan boneka matryoshka dari gadis yang dicintanya. Namun, apa yang dia dapat setelah benar-benar memijakkan kaki di Rusia? Bukan seperti yang Virgo atau saya kira. Yulya seolah memberikan puzzle-puzzle yang harus Virgo rangkai untuk menemukannya. Ya, di situlah keunikannya. Saya benar-benar merasa seperti melakukan petualangan bersama Virgo. Menjelajah berbagai keindahan dan keunikan negara asal kartun Masha and The Bear itu.
            Satu lagi yang unik dalam novel ini. Apa yang Anda pikirkan jika, seorang gadis berusia tujuh tahun yang lahir, tumbuh, dan hidup di suatu negara tanpa tahu sedikit pun bahasa negara tersebut, justru yang bisa dia fahami adalah bahasa negara yang jauh, lintas benua? Haa? Pasti aneh kan? Iya lah. Saya juga begitu, ‘apa sih maunya si orang yang merawatnya?’ pikir saya waktu itu.

            Ya gitu gitu deh. Pokoknya, ini novel cocok banget buat pembaca yang ingin berkelana ke suatu tempat tanpa mengunjunginya. Dan juga buat para pembaca yang suka dengan petualangan. Seperti saya.. Haha xD