Sabtu, 02 Februari 2019

Kisahku, 31 Januari 2019


            Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. ^_^ 
             Dalam postingan ini saya akan berbagi pengalaman saya dalam mengikuti proses perkuliahan Riset Kuantitatif pada hari Kamis tanggal 31 Januari 2019 kemarin. Matakuliah Riset Kuantitatif ini berbobot 2sks/2js. Terjadwal sebanyak 16 kali pertemuan yang dilaksanakan setiap hari Kamis di jam kuliah ke 7 hingga 8 di gedung D1, lantai 3 ruang 311 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Perkuliahan tanggal 31 Januari tersebut merupakan pertemuan kedua.
            Di pertemuan sebelumnya, kelas BK A7 yang terdiri dari 35 mahasiswa dibagi menjadi 17 kelompok. Yang mana setiap kelompok terdiri dari 2 orang, dan salah satu kelompok memiliki anggota 3 orang. Qadarullah, saya satu kelompok dengan Maya Faurita. Gadis cantik asal Lumajang tersebut akan menjadi soulmate saya selama mengikuti perkuliahan Riset Kuantitatif di semester 4 ini.
            Setiap individu harus mendapatkan 3 buah buku cetak yang berhubungan dengan tema matakuliah ini, dengan syarat dalam 1 kelompok harus ada 6 buku yang berbeda. Saya mendapatkan buku-buku tersebut dari dua orang kakak tingkat yang satu pondok dengan saya. Kami diberi tugas yang berjudul “Hand Out 1 & Hand Out 2”.  Di Hand Out 1 kami diperintah untuk mencari pengertian penelitian dari 3 sumber buku; mencari kata kunci dari setiap pengertian yang ditemukan; kemudian membuat definisi penelitian menggunakan kata-kata sendiri; menemukan karakteristik penelitian menurut 3 buku; dan membandingkan persamaan serta perbedaan karakteristik penelitian dari buku-buku tersebut. Setelah itu kami saling berdiskusi dengan teman sekelompok mengenai hasil pekerjaan kami. Kami mengumpulkan kata-kata kunci yang telah kami temukan; membuat definisi penelitian dari kata- kata kunci tersebut; kemudian membuat kesimpulan tentang karakteristik penelitian; serta menuliskan alasan mengapa seorang konselor harus melakukan penelitian.
            Selanjutnya tugas Hand Out 2 setiap individu ditugaskan untuk mencari perbedaan kegiatan ilmiah dan non ilmiah dari berbagai sumber. Kemudian dalam kelompok mendiskusikan hasil kerja masing-masing anggota. Dilanjutkan dengan membuat kesimpulan dari hasil diskusi. Tugas Hand Out 1 dan 2 tersebut di-upload di blog masing-masing anggota, kemudian mengunggah link blog ke aplikasi Edmodo.
            Di pertemuan kedua ini, setiap kelompok bergabung dengan 2 kelompok lainnya untuk mendiskusikan hasil pekerjaan kami dalam tugas Hand Out 1 dan 2. Di kesempatan tersebut saya dan Maya bergabung dengan Mbak Fitri, Inas, Nanta, dan Kaka. Kami membacakan hasil pekerjaan kami satu per satu mulai dari pengertian penelitian, karakteristik penelitian, perbedaan kegiatan ilmiah dan non ilmiah, serta pandangan kami mengenai pentingnya seorang konselor melakukan penelitian.
            Secara garis besar, hasil pekerjaan kami hampir sama. Rata-rata semua anggota menyebutkan bahwa penelitian adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk menemukan suatu solusi dari permasalahan yang ada. Meski hampir sama, kami memiliki gaya masing-masing dalam mendefinisikan sebuah topik yang sama. Karena waktu yang diberikan terbatas, kami saling berbagi link blog untuk membaca dan memahami lebih lanjut bagaimana hasil pekerjaan kami.
            Kami berenam sepakat bahwa penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang mana harus memiliki karakter seperti berikut:  bertujuan, berurutan atau sistematis, logis, berdasar fakta-fakta, bersifat objektif. Kami juga sepakat bahwa seorang konselor harus melakukan penelitian. Sebab, untuk memberikan bantuan terhadap konseli, konselor harus mengetahui secara utuh masalah yang dialami konseli. Agar treatment yang diberikan tepat sasaran dan tidak menimbulkan masalah baru yang bahkan lebih parah.
            Dalam diskusi ini, saya juga mengetahui sebuah fakta baru tentang salah satu teman saya yang ternyata memiliki fobia terhadap lubang atau yang dikenal dengan trypophobia. Ketika saya mengeluarkan buku Metode Penelitian untuk Bisnis yang diterbitkan oleh Penerbit Salemba Empat, dia langsung meminta saya menjauhkan buku tersebut darinya. Sampul buku tersebut bergambar sarang lebah, menurutnya itu sangat mengerikan dan membuat tubuhnya gatal-gatal. Selama berjalannya diskusi, ia terus menggaruk-garuk bagian tubuhnya yang ia rasa gatal. Saya sedikit menyesal mengeluarkan buku tersebut, namun dari situ saya bisa menjadi lebih berhati-hati dalam melakukan setiap tindakan.
            Kejadian ini juga memberikan saya sebuah hikmah, bahwa apa yang tampak tidak sepenuhnya sama dengan apa yang sebenarnya. Misalnya saja teman saya yang selalu tampak ceria, enerjik, dan bersemangat ternyata memiliki ketakutan tersendiri terhadap lubang. Dengan demikian kita perlu melakukan sebuah penelitian untuk mencari kebenaran sebelum memutuskan sesuatu, terutama sesuatu yang besar dan berdampak pada banyak orang.
            Semoga kisah ini bermanfaat untuk saya pada khususnya dan juga pada para pembaca pada umumnya. Saya hanyalah manusia biasa. Setiap kebenaran yang ada pada diri saya sepenuhnya bersumber dari-Nya, sedangkan  setiap kesalahan yang ada pada diri saya seutuhnya berasal dari saya, makhluk Tuhan yang masih berusaha keluar dari kubangan dosa.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh… ^_^

Tidak ada komentar :

Posting Komentar